Blog

Cara Menentukan Harga Jual Makanan Di Aplikasi Food Delivery

Tips Berbisnis
menentukan harga food delivery
Semenjak food delivery semakin popular, bisnis makanan semakin diminati. Meskipun tersedia berbagai fasilitas dan kemudahan promosi bagi pelaku usaha, tantangan lain yang muncul yaitu menetapkan harga yang tepat agar tidak boncos. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui cara menentukan harga jual makanan pada aplikasi food delivery. Sebab, penentuan harga akan menentukan keuntungan yang akan kamu peroleh.

Penentuan harga jual berdasarkan pada harga pokok penjualan dan harga jual, permintaan, persaingan dan laba. Namun kombinasi optimal dari seluruh faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasar dan tujuan perusahaannya. Harga jual adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu produk ditambah dengan persentase laba.

Harga merupakan komponen penting untuk menentukan kesuksesan bisnis dan kepuasan konsumen. Nilai produk ditetapkan oleh konsumen ketika mereka menggunakan produk tersebut. Dari sudut pandang konsumen, nilai produk dengan harga yang pas menjadikan produk tersebut layak dibeli. Jika harga dirasa terlalu tinggi dibandingkan dengan kualitas atau nilai produk, konsumen akan merasa dirugikan dan akhirnya tidak akan membeli kembali. Lebih parahnya lagi, ketika salah memberikan harga, konsumen yang kecewa bisa menyebarkan pengalamannya kepada orang lain dan bisnis kita dikenal secara negatif.

Tujuan menentukan harga jual makanan pada aplikasi food delivery adalah untuk mencapai target penjualan (Return On Investment), memaksimalkan keuntungan, meningkatkan penjualan, mempertahankan dan memperluas pasar, serta menstabilkan harga.

Cara Menentukan Harga Jual Makanan pada Aplikasi Food Delivery


Menghitung Biaya Produksi dan Distribusi


Tips pertama yaitu menghitung biaya produksi dan distribusi dengan benar. Kamu harus menghitung semua modal yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Misalnya harga bahan baku, biaya produksi dan operasional dan laba yang diinginkan. Metode ini disebut dengan mark pricing. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Harga jual = bahan baku modal + (bahan baku modal x markup)

Misalnya kamu ingin menjual rice bowl melalui aplikasi food delivery. Jika dihitung, total bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap porsinya adalah Rp 8.000. Lalu kamu menginginkan keuntungan sebesar 20%. Jadi cara menentukan biaya produksi food delivery adalah:

Harga jual = 8.000 + (8.000 x 20%) = 8.000 + 1.600 = 9.600
Harga jual tersebut masih ditambah dengan biaya tambahan dari aplikasi food delivery, sekitar 30%. Menjadi 9.600 + (9.600 x 30%) = 12.480

Harga jual yang tertera pada aplikasi food delivery menjadi Rp 12.480.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan harga inflasi. Jadi markup harga secukupnya agar jika terjadi kenaikan harga bahan baku, kamu tidak mengalami kerugian.

Menentukan Keuntungan yang Ingin Diperoleh


Setiap penjual harus memahami cara menentukan dan menghitung laba yang ingin diperoleh. Tahap pertama adalah menghitung semua biaya produksi yang dikeluarkan. Penentuan harga jual ini tidak hanya menentukan keuntungan saja, tapi juga kapan bisa balik modal. Berikut ini cara menentukan keuntungan.

Margin = (harga jual – harga modal) / harga jual

Misalnya kamu ingin menjual mie ayam dengan harga Rp 15.000 dengan biaya produksi sebesar Rp 10.000, maka margin yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Margin = (15.000 – 10.000) / 15.000 = 0,33

Artinya kamu akan memperoleh keuntungan 30% dari setiap penjualan yang dilakukan. Jika ingin menambah margin, kamu hanya perlu meningkatkan persentasenya.

Saat menjual mie ayam tersebut pada aplikasi food delivery, ada biaya tambahan yang harus diperhitungkan, yaitu biaya bagi hasil. Jadi harga produk ketika dijual online dan offline sedikit berbeda. Besarnya bagi hasil akan berbeda pada setiap aplikasi, biasanya sebesar 20 hingga 30 persen. Kamu perlu memastikan berapa bagi hasil dari aplikasi dan menaikkan harga sesuai dengan biaya tersebut.

Riset Harga Kompetitor


Agar lebih mudah menentukan laba dan menentukan harga jual makanan pada aplikasi food delivery, kamu harus memiliki landasan atau benchmark terlebih dahulu. Caranya adalah dengan riset harga yang dipatok oleh kompetitor. Jangan memasang harga terlalu tinggi atau terlalu rendah dari harga pasar. Carilah kompetitor yang memiliki produk dan pangsa pasar sama atau mirip dengan bisnismu.

Lalu telitilah seperti apa produk mereka dan berapa harganya. Untuk mendapatkan info yang lebih detail, kamu bisa saja membeli produknya dan membandingkan dengan produkmu. Lalu jika kamu ingin menaikkan harga, buatlah produkmu memiliki keunggulan. Misalnya dengan kualitas bahan yang lebih baik, rasa yang lebih enak, kemasan menarik dan tambahan lainnya yang meningkatkan nilai produk.

Sesuaikan dengan Harga Pasar dan Permintaan


Hal penting lainnya yang penting untuk kamu tahu yaitu harga pasar untuk produk atau jasa yang akan ditawarkan. Selain itu, perhatikan juga mengenai banyaknya permintaan pasar untuk produk tersebut. Apakah memiliki kemungkinan untuk menjadi semakin tinggi, stabil atau justru menurun. Patok harga jual yang tidak jauh berbeda dengan harga pasar dan kompetitor.

Mendapatkan harga yang pas memang tampak rumit pada awalnya. Tapi memang proses penentuan harga ini sangat penting dan berpengaruh pada bisnis. Jika harus mengubah harga pun tidak terlalu berbeda signifikan dengan harga sebelumnya. Untuk itu, lakukanlah riset dan perhitungan dengan benar, baru kemudian menetapkan harga.

Agar bisnis berjalan lebih lancar dan mudah dikelola, cobalah menggunakan aplikasi kasir online. Menggunakan Posy Kasir Online, kamu bisa dengan mudah mendapatkan data penjualan dan stok yang tersedia. Bisnis menjadi lebih mudah dipantau bahkan kamu juga bisa memanajemen karyawan dengan Posy. Yuk, download Posy sekarang!