Blog

Tips agar Pinjaman di-ACC Bank dengan Mudah

Ingin mendapatkan tips agar pinjaman di-ACC bank dengan mudah? Jika ya, kamu membaca artikel yang tepat. Dalam artikel ini kamu akan menemukan tips-tips yang berguna agar pinjamanmu dapat disetujui oleh bank dengan cepat dan tanpa hambatan.

Dari cara memberikan informasi debitur secara lengkap hingga strategi mengkomunikasikan kebutuhan dana yang jelas, kamu akan memahami langkah-langkah penting untuk mendapatkan persetujuan pinjaman modal dengan mudah.

Jadi, siap untuk melangkah maju menuju keberhasilan finansial usahamu? Baca sampai akhir ya.

Berikan Informasi Debitur Secara Lengkap

Bank cenderung lebih mudah menyetujui pinjaman jika mereka memiliki informasi lengkap tentang calon debitur. Namun biasanya, setiap bank menetapkan persyaratan yang berbeda-beda untuk mengajukan pinjaman. Jadi, demi kelancaran proses, pastikan kamu meluangkan waktu untuk konsultasi dengan pihak bank untuk mengetahui syarat apa saja yang perlu dilengkapi.

Secara umum, persyaratan yang diminta adalah sebagai berikut:

  1. Formulir aplikasi kredit
  2. Fotokopi identitas diri (KTP, SIM, atau paspor)
  3. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
  4. Fotokopi Akta nikah (jika sudah menikah)
  5. Fotokopi laporan pendapatan selama 3 bulan terakhir
  6. Fotokopi rekening koran atau buku tabungan beberapa bulan terakhir.

Dengan memiliki data identitas yang lengkap, bank dapat memverifikasi keaslian calon debitur serta menilai kemampuan dan kelayakan mereka dalam membayar kembali pinjaman. Oleh karena itu, penting bagi calon debitur untuk menyediakan semua dokumen yang diminta agar bank dapat melakukan evaluasi yang lebih baik.

Riwayat Kredit yang Bersih

Skor kredit merupakan salah satu elemen penting dalam penilaian permohonan pinjaman modal oleh bank. Skor ini mencerminkan riwayat kredit individu atau usaha dan memberikan gambaran tentang keteraturan dalam membayar pinjaman.

Riwayat kreditmu akan dievaluasi berdasarkan sejarah aktivitas kreditmu menggunakan skala 1-5 yang disebut sebagai Kolektibilitas (Kol).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan penjelasan sebagai berikut untuk setiap tingkatan Kol:

  1. Kredit Lancar atau Kol 1: Ini adalah tingkatan kredit yang baik di mana kamu dapat memenuhi semua kewajiban seperti pembayaran angsuran, utang pokok, dan bunga tanpa ada masalah atau keterlambatan.
  2. Kredit Dalam Perhatian Khusus (DPK) atau Kol 2: Terdapat tunggakan pembayaran selama 1-2 bulan yang biasanya disebabkan oleh keterlambatan pembayaran.
  3. Kredit Tidak Lancar atau Kol 3: Terdapat tunggakan pembayaran selama 3-4 bulan. Pendekatan yang dilakukan terhadap nasabah belum memberikan hasil yang memuaskan.
  4. Kredit Diragukan atau Kol 4: Kredit tidak lancar telah melewati batas waktu jatuh tempo selama lebih dari 5-6 bulan, namun belum diselesaikan oleh Debitur.
  5. Kredit Macet atau Kol 5: Ini adalah tingkatan terburuk di mana kredit tidak lancar tertunggak selama lebih dari 6 bulan dan upaya untuk mengaktifkan kembali kredit tersebut tidak membuahkan hasil.

Bank menggunakan skor kredit ini sebagai panduan untuk mengevaluasi risiko pinjaman dan memutuskan apakah akan menyetujui atau menolak permohonan. Dengan memiliki riwayat kredit yang bersih dan skor yang baik, calon debitur memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan pinjaman modal dari bank.

Pinjam Dana Sesuai Kebutuhan

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi persetujuan pinjaman oleh bank adalah kemampuan calon debitur untuk menunjukkan kebutuhan dana yang jelas untuk usahanya. Bank cenderung lebih cepat menyetujui pinjaman jika calon debitur dapat mengkomunikasikan dengan baik berapa jumlah dana yang mereka butuhkan dan mengajukan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Dalam menjalankan usaha, kamu perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang berapa banyak dana yang diperlukan untuk memulai atau mengembangkan bisnismmu. Kamu juga perlu memiliki rencana yang terperinci mengenai penggunaan dana tersebut, termasuk tujuan penggunaan dan perkiraan pengembalian investasi.

Dengan memiliki rencana penggunaan dana yang terperinci, termasuk tujuan penggunaan dan perkiraan pengembalian investasi, kamu dapat meyakinkan bank tentang keseriusan dan keberlanjutan usahamu .

Membuat Pembukuan yang Rapi

Membuat pembukuan yang rapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang stabilitas keuangan usaha calon debitur. Bank akan melihat kecakapan pemilik UMKM dalam mengelola dan mengontrol arus kas, mengelola inventaris, serta memonitor pendapatan dan biaya secara berkala.

Dengan memiliki pembukuan yang teratur, bank dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang potensi keberhasilan usaha dan risiko yang terkait. Selain itu, pembukuan yang rapi juga membantu calon debitur dalam mengontrol dan mengoptimalkan keuangan usahanya secara efisien.

Penting untuk memastikan pembukuan usahamu selalu diperbarui dan akurat. Gunakan software atau aplikasi keuangan yang memudahkan pencatatan transaksi, membuat laporan keuangan, dan melacak performa usaha. Posy, adalah aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Download sekarang dan coba gratis di sini yuk: Aplikasi Posy

Dengan demikian, kamu dapat menunjukkan komitmenmu terhadap keteraturan keuangan usaha, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan persetujuan pinjaman dari bank.

Untuk memperoleh persetujuan pinjaman dari bank, kamu perlu menjadi calon debitur yang teratur dan bersikap terbuka. Jika kamu memberikan informasi yang lengkap, riwayat kreditmu bersih, dan kamu dapat menunjukkan pembukuan usaha yang rapi, peluangmu untuk dipinjami modal dari bank akan lebih tinggi.

Nah, bagaimana cara membuat pembukuan yang sederhana dan tetap membuatmu percaya diri untuk menunjukkannya kepada bank tersebut? Langsung aja lihat contohnya di sini yuk: Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM