Cara Menentukan Harga Jual
Untuk dapat menentukan harga yang tepat, berikut beberapa cara yang bisa kamu ikuti.
Bandingkan dengan produk kompetitor
Untuk menentukan harga produk, lakukanlah riset terhadap kompetitor. Coba perhatikan, berapa harga yang produk yang ditetapkan oleh kompetitor bisnis kamu. Pastikan untuk memberikan harga yang lebih kompetitif, namun tidak sampai terlalu murah dan jauh di bawah harga pasar. Pastikan juga harga yang ditawarkan setara dengan kualitas produk dari kompetitor.
Menghitung harga margin
Margin adalah selisih antara biaya produksi dengan harga jual. Cara menentukan harga jual produk bisa dengan memperkirakan berapa harga jual produk, lalu dikurangkan dengan biaya produksi. Dari sana, kamu akan mendapat angka biaya margin. Hitung kembali, apakah nilai margin terlalu besar atau terlalu kecil? Jika marginnya terlalu kecil, maka keuntungan yang didapat juga semakin kecil.
Misalnya, bisnis Anda memiliki biaya produksi untuk satu produk sebesar Rp15 ribu. Kemudian, kamu menjual produk dengan harga Rp25.000. Maka, marginnya adalah Rp25 ribu dikurang Rp15 ribu, yaitu Rp10 ribu atau sekitar 40 persen.
Melakukan survei kepada pelanggan
Melalui survei, pemilik bisnis bisa mengetahui seperti apa minat calon pembeli dan berapa harga yang berani mereka bayar saat akan membeli suatu produk.
Survei bisa dilakukan melalui wawancara atau mengedarkan kuesioner. Pertanyaan yang bisa diajukan meliputi pertanyaan mengenai ekspektasi terhadap kualitas produk, kepuasaan pembeli terhadap kualitas dan harga suatu produk, dan apa yang diprioritaskan oleh pembeli ketika membeli suatu produk.
Metode keystone pricing
Dalam dunia bisnis, ada satu strategi yang cukup populer, yaitu metode keystone pricing. Metode ini menetapkan harga jual yang setara dengan dua kali lipat biaya modal. Cara ini merupakan cara penentuan harga yang cenderung konvensional dan lebih sering diterapkan oleh pebisnis lama.
Misalnya, modal produksi untuk satu produk sebesar Rp20 ribu. Maka, harga jualnya dikalikan dua kali lipat dari modal tersebut, menjadi Rp40 ribu. Maka keuntungan yang akan didapat sebesar Rp20.000 atau 100 persen dari harga produksi.
Metode Manufacturer Suggested Retail Price
Metode yang satu ini adalah yang paling mudah. Di sini, penjual atau pemilik bisnis tidak perlu repot-repot menghitung sendiri harga jual produk. Karena, sesuai nama dari metode ini, harga jual produk akan ditentukan oleh pabrik yang memproduksi barang jualan. Metode ini lebih banyak diterapkan pada penjualan obat, barang elektronik, serta kendaraan bermotor.
Metode cost plus pricing method
Cara menentukan harga jual berikutnya adalah menggunakan metode cost plus pricing method. Metode ini mengharuskan pemilik bisnis untuk menghitung terlebih dahulu seluruh modal bisnis. Setelah itu, seluruh modal baru ditambahkan untuk mendapatkan keuntungan.
Sebagai contoh, bisnis kamu menjual produk minuman sebanyak 100 porsi untuk keperluan acara keluarga. Modal untuk membuat 100 minuman tersebut sekitar Rp10 juta. Untuk menentukan harga, coba hitung potensi laba yang diinginkan dari modal tersebut. Misalnya, kalau ingin mendapatkan laba sebesar 30 persen, maka hitunglah 30% x Rp10 juta, sama dengan Rp3 juta. Artinya, seluruh 100 porsi minuman harus dijual dengan harga total Rp3 juta atau sekitar Rp30 ribu per minuman.
Metode value-based pricing
Metode lainnya yang juga bisa kamu gunakan yaitu metode value based pricing. Cara ini hampir serupa dengan riset atau survei yang dilakukan kepada pelanggan. Bedanya, pada survei kali ini, kamu sudah akan langsung menanyakan harga yang diinginkan oleh pelanggan. Biasanya, metode ini diterapkan pada barang langka atau barang seni.
Menghitung dengan metode mark up pricing
Cara menentukan harga jual produk dengan metode mark up pricing sebetulnya tidak jauh berbeda dengan metode lainnya. Di sini, pemilik bisnis bisa langsung menambahkan nilai keuntungan yang diinginkan dengan modal bisnisnya.
Misalnya, kamu menjual 100 tote bag dengan modal keseluruhan sebesar Rp5 juta. Lalu, kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 ribu. Artinya, harga jualnya adalah Rp5 juta ditambah Rp500 ribu, sama dengan Rp5,5 juta untuk 100 tote bag atau Rp55 ribu untuk satu tote bag.
Mengikuti harga jual pasar
Salah satu cara untuk menentukan harga jual produk adalah memperhatikan tingkat permintaan pada pasar. Semakin tinggi kebutuhan terhadap suatu produk, maka harganya pun juga akan semakin tinggi. Ini selaras dengan prinsip ekonomi. Metode ini disebut juga dengan metode break even. Selama harga jual belum melewati batas break even, maka harga produknya masih dianggap menguntungkan.
Menerapkan sistem bundling
Pemilik bisnis juga bisa mencoba mendapatkan keuntungan dengan menggunakan sistem bundling. Dengan sistem ini, harga produk dibuat lebih murah untuk produk yang dibeli dalam jumlah besar atau produk yang dibeli bersamaan dengan beberapa produk lain. Selain itu, sistem bundling ini juga bisa menjadi strategi untuk promosi produk.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk menentukan harga jual produk. Selain itu, kamu juga bisa memudahkan manajemen dan operasional bisnis dengan menggunakan aplikasi Point of Sales (POS) seperti Posy.
Posy merupakan aplikasi kasir online yang bisa menjawab kebutuhan pemilik bisnis dalam mengelola manajemen bisnis secara otomatis. Di aplikasi Posy, segala transaksi akan tercatat secara otomatis, disertai dengan manajemen produk dan stok barang serta adanya laporan berkala mengenai performa penjualan. Dengan menggunakan aplikasi Posy, bisnis pasti akan lebih mudah dikelola tanpa harus melakukan pencatatan secara manual. Yuk, download Posy sekarang!