Blog

Cara Manajemen Keuangan UMKM Biar Tidak Boncos

Ketika memulai suatu usaha, pastinya kamu ingin agar usahamu dapat berjalan dan berkembang secara konsisten, bukan? Jika demikian, tentunya kamu perlu mengatur finansial dengan baik. Lalu, bagaimana caranya menerapkan manajemen keuangan UMKM yang baik dan efektif? Simak penjelasannya berikut ini ya.

Tentukan Target Bisnis

Tahukah kamu, saat menjalankan usaha ada sejumlah target bisnis yang harus ditetapkan. Target bisnis itu seperti target market, target produksi, juga target penjualan. Tidak boleh dilupakan juga bahwa target pencapaian pada keuangan bisnis menjadi yang paling penting untuk ditetapkan. Itu berguna untuk mengetahui hasil usaha apakah mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian.

Kamu dapat menetapkan target bagi keuangan bisnismu untuk setiap tahunnya. Menetapkan target itu dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap triwulan akan menjadi lebih baik. Target yang ditetapkan tentunya berupa keuntungan dari omset penjualan. Agar usahamu berkembang, tentunya target besaran keuntungan itu harus ada peningkatan setiap tahun atau setiap kuartal pada tahun tersebut.

Apabila target tersebut tidak tercapai meskipun memperoleh hasil yang menguntungkan, tindaklanjuti lah dengan pelaksanaan evaluasi. Terlebih jika finansial bisnismu sedang merugi. Nah, hasil evaluasi itu lah yang dapat membantumu untuk menentukan strategi bisnis dan besaran target selanjutnya.

Pisahkan Kepemilikan Kas

Meskipun usahamu termasuk dalam usaha mikro, kecil, maupun menengah, bukan berarti kamu bisa lalai terhadap hal yang satu ini ya. Pemisahan antara keuangan pribadi dan kas usaha sangat penting agar kamu bisa mengelola finansial usaha dengan mudah dan lebih terorganisir.

Selain itu, dengan memisahkan kepemilikan ini, pencatatan bagi keuangan usaha ini akan lebih akurat. Akurasi ini akan sangat membantu pelaksanaan evaluasi kinerja usahamu.

Kamu harus disiplin untuk memisahkan kedua hal ini. Jika perusahaan harus melakukan pengeluaran dana, maka jangan mengambil sumber dari uang pribadi. Sebaliknya, jika kamu memerlukan dana, maka jangan ambil dari kas usaha. Jika memang terpaksa mengambil dari kas usaha, maka catatlah itu sebagai pengeluaran pada cash flow.

Pencatatan Keuangan

Manajemen keuangan yang sehat memiliki pencatatan keuangan yang sehat pula. Perlu kamu ketahui kalau pencatatan yang baik sekurang-kurangnya memuat pemasukan dan pengeluaran dana setiap harinya, juga laba rugi bulanan. Tak terkecuali daftar aset dan daftar utang termasuk di dalamnya.

Lengkapnya catatan keuangan dan terstruktur merupakan hal fundamental dalam suatu usaha. Itu akan berguna untuk banyak hal, sekurang-kurangnya untuk mengetahui status usaha apakah mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian. Selain itu, juga berguna untukmu sebagai dasar untuk melaksanakan evaluasi dan menentukan strategi bisnis agar usaha semakin berkembang.

Alangkah baiknya jika kamu memanfaatkan teknologi untuk membuat pencatatan ini. Adanya peran teknologi akan membantumu membuat catatan keuangan dengan lebih terstruktur dan meminimalisir kesalahan penghitungan. Dengan begitu, kamu akan memperoleh laporan finansial yang kredibel. Itu akan menjadi privilege-mu ketika mengajukan pinjaman modal ke lembaga keuangan.

Salah satunya yang bisa kamu gunakan yaitu aplikasi Posy. Dengan aplikasi ini, kamu bisa mencatat transaksi keuangan dengan akurat, membuat laporan keuangan dan laporan penjualan, menganalisis bisnis, membuat QR menu, dan masih banyak lagi. Yu, langsung coba aplikasi Posy secara gratis di sini: Aplikasi Posy

Perencanaan dan Pengelolaan Utang

Salah satu cara yang paling diandalkan untuk memperoleh modal yang cukup adalah dengan melakukan peminjaman dana ke lembaga keuangan. Upaya tersebut sah-sah saja dilakukan, karena perbankan juga memprioritaskan peminjaman modal kepada UMKM. Namun, jangan sampai kamu mengalami gagal bayar terhadap utang itu ya.

Rencanakan dengan matang dan kelolalah utang usaha itu dengan baik dan terorganisir. Tentukanlah berapa jumlah dana yang akan dipinjam dan penggunaan utang tersebut. Jangan sampai terlewati, tentukan cara mengembalikan utang itu dan kapan kamu akan mengembalikannya.

Sebaiknya, tetapkan acuan untuk menentukan jumlah utang agar kamu terhindar dari gagal bayar. Amannya, tetapkan rasio utang tidak lebih dari 50% terhadap nilai aset usaha dan tidak lebih dari 30% terhadap omset penjualan produk.

Nah, jika keuangan usahamu tidak dikelola dengan baik, maka risiko untuk mengalami masalah manajemen akan besar sekali loh. Apa saja masalah yang dapat terjadi dalam manajemen keuangan ini? Yuk, simak permasalahan apa saja yang dapat kamu alami di sini: Masalah Manajemen Keuangan dalam Perusahaan Kecil