Selama beberapa tahun ke belakang, bisnis thrift shop menjadi fenomena yang populer terutama di kalangan anak muda. Awalnya, kegiatan thrifting ini mulai digandrungi untuk menghemat pengeluaran kebutuhan membeli pakaian. Namun akhirnya kegiatan ini menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Sebab, seringkali mereka menemukan pakaian bekas dengan merek ternama, masih layak pakai, namun dengan harga yang miring.
Banyak yang sengaja berburu pakaian bekas untuk dijual kembali di online shop. Pakaian hasil thrifting tersebut di-rebranding dan dipercantik tampilannya, sehingga dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Bisnis Thrift Shop
Thrift shop adalah singkatan dari dua kata, yaitu thrift yang berarti hemat dan shop artinya berbelanja. Sederhananya, bisnis ini adalah kegiatan jual beli produk fashion bekas, biasanya berupa pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris lainnya. Meskipun bekas, tetapi peminatnya tetap ramai karena yang dijual adalah barang import yang bermerek, dengan harga terjangkau.
Bisnis thrift shop tidak hanya dilakukan pada dunia online, akan tetapi bisa ditemukan di dunia offline. Biasanya thrift store mudah dijumpai pada kota yang menjadi tujuan para pelajar atau mahasiswa. Hal ini karena mereka memiliki daya tarik untuk mengikuti tren fashion tertentu.
Jenis Usaha
Indie Thrift Shop
Konsep bisnis thrift shop yang satu ini banyak berkembang pula di Indonesia. Umumnya pengelolanya adalah perseorangan. Idealnya, si pengelola mengurasi barang-barang bekas secara pribadi dari berbagai sumber untuk dijual lagi.
Specially Second Hand Stores
Mirip dengan vintage shop, harga di thrift shop tipe ini bisa lebih tinggi daripada yang seharusnya. Mereka punya spesialisasi sendiri. Ada toko yang hanya menjual sepatu bekas bermerek, buku-buku bekas, ada pula yang menjual CD album atau vinyl bekas saja dan lain sebagainya. Mereka biasanya punya pasar khusus atau niche sendiri.
Chain Thrift Shop
Model bisnis satu ini yaitu mengimpor baju bekas asal luar negeri yang masih sangat layak untuk ditawarkan pada pasar dalam negeri. Harganya bakal jauh lebih murah daripada beli pakaian baru dengan merek yang sama.
Vintage Shop
Jika kebanyakan bisnis thrift shop menjual barang dengan harga yang lebih murah dari harga barang baru, vintage shop sedikit berbeda. Barang yang mereka jual bisa saja bekas, tetapi punya nilai yang tinggi. Bisa karena kelangkaannya atau memori yang tersemat pada pakaian atau barang tersebut. Harganya bisa saja jauh lebih mahal, tetapi kamu punya kesempatan untuk menawar harga.
Kisaran Modal yang Kamu Butuhkan
Jika modal yang kamu punya terbatas, bisnis ini bisa menjadi pilihan yang bagus. Sebab dengan modal yang sedikit, kamu bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. Biasanya pakaian Thrift Shop dijual dalam satuan kodi atau karung dengan kisaran harga Rp1 juta.
Karung tersebut berisi puluhan pakaian acak. Tentunya, tak semua pakaian layak jual kembali. Ada kalanya beberapa helai pakaian mengalami kerusakan dan mengurangi harga jual. Sehingga, kamu juga harus cermat dalam memilah pakaian.
Untuk menentukan harga jual, kamu bisa menghitungnya dari harga per karung dengan jumlah baju yang siap dilelang kembali. Hitung pula biaya mencuci dan mengemasnya. Biasanya, harga baju di thrift store tak akan lebih dari Rp100 ribu per satuannya. Jika dalam satu karung ada 75 pakaian dan dijual kembali dengan rata-rata satu pakaian seharga Rp50.000,00 maka modal yang kembali serta keuntungan yang didapat adalah Rp3,75 juta.
Keuntungan yang Bisa Kamu Dapatkan
Meskipun barang yang dijual adalah barang second, bukan berarti kamu tidak akan bisa mendapatkan keuntungan, lho. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
Tidak Memerlukan Modal yang Besar
Karena harga produk yang relatif murah, jadi kamu tidak membutuhkan modal yang besar untuk menjalankan bisnis ini. Ketika sudah dibersihkan, kamu bisa menjualnya dengan harga yang sesuai dengan kondisi barang tersebut. Bahkan harganya bisa dua kali lipat dari sebelum barang itu dibersihkan.
Harga Jual Murah
Produk thrift ini seringkali merupakan produk branded yang kondisinya masih baik. Saat kamu menjualnya dengan harga yang murah, tentu saja hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Barang-barang bekas tidak selalu turun value-nya. Masih banyak barang bekas yang kondisinya masih sangat baik, bahkan seperti baru dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Namun jangan asal memberikan harga murah ya, kamu perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu agar tidak rugi. Selengkapnya, baca dalam artikel berikut ya: Cara Menentukan Harga Jual Produk
Mudah Dijual di Marketplace
Jumlah pengguna marketplace di Indonesia semakin banyak. Keberadaannya platform tersebut sangat penting untuk membantu meningkatkan penjualan barang thrifting mu.
Selain berjualan melalui marketplace, kamu juga bisa jualan lewat media sosial. Jadi kamu tidak perlu kerepotan lagi dalam berdagang dan membuka lapak offline yang bisa menghabiskan biaya sewa bulanan yang tidak sedikit.
Tidak Memikirkan Proses Produksi
Keuntungan lain jika kamu berbisnis thrift shop adalah kamu tidak perlu lagi memikirkan proses produksinya. Kamu juga tidak perlu memikirkan branding produk, karena biasanya produk tersebut sudah memiliki brand yang banyak dikenal orang.
Cara Memulai Usaha Thrift
Setelah mengetahui jenis, kisaran modal, dan peluang keuntungan yang bisa kamu dapatkan, sekarang saatnya mengetahui cara memulai usaha thrift. Untuk mengawalinya, ikuti langkah-langkah berikut ya.
Tentukan Target Market
Pertama-tama, tentukan target market secara lebih spesifik ya, agar kamu mengetahui apa yang mereka butuhkan dan daya belinya. Misalnya, mahasiswa yang tinggal di kos-kosan. Mereka tentu menyukai barang dengan harga murah tapi masih layak pakai karena keadaan finansial mereka yang sangat terbatas.
Tentukan Produk Jualan
Tahap pertama yang perlu kamu lakukan yaitu menentukan produk apa yang akan kamu jual. Apakah sepatu, jam tangan, topi, tas, atau pakaian? Jika memilih pakaian, pakaian seperti apa yang akan kamu jual? Apakah celana panjang, baju kaos, rok, dress, hoodie, atau kardigan? Tentukan sespesifik mungkin ya. Apapun produk yang akan kamu jual, pastikan sesuai dengan target market kamu ya.
Riset Supplier
Langkah selanjutnya yang penting untuk kamu lakukan yaitu menemukan supplier yang tepat. Untuk melakukannya, kamu bisa berkunjung ke tempat-tempat thrift secara langsung, atau riset melalui internet.
Pilih Barang Berkualitas
Sebelum memilih supplier, pastikan kamu mengetahui kondisi barang yang akan kamu terima ya. Pastikan kamu mendapatkan barang dalam kondisi bagus, bersih, dan tidak pudar. Misalnya, apakah kamu menerima barang yang sudah dicuci bersih, sudah disetrika, dan dikemas? Jika tidak, perhitungkan juga waktu dan peralatan tambahan yang kamu butuhkan ya.
Tentukan Harga Jual
Setelah mengetahui kualitas barang dan harga beli, sekarang saatnya menentukan margin penjualan. Berapa banyak keuntungan yang ingin kamu peroleh untuk setiap item? Setelah menemukan jawabannya, maka kamu dapat menentukan harga jual. Jangan lupa sesuaikan juga dengan daya beli target marketmu ya.
Memilih Lokasi yang Strategis
Jika berencana untuk memiliki toko offline, pilihlah tempat yang strategis ya. Namun jika modal terbatas, dan kebetulan rumahmu berada di kawasan yang cukup ramai, membuka toko di rumah juga bagus kok. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan modal yang ada.
Promosikan Secara Rutin
Agar orang-orang mengetahui produk jualanmu, maka rajinlah melakukan promosi ya. Kamu bisa mempromosikannya dari mulut ke mulut, melalui media sosial, dan juga marketplace.
Buat Pekerjaan Lebih Efisien
Saat memulai usaha, tentu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Apalagi jika kamu mengelolanya seorang diri. Maka penting untuk membuat semua pekerjaan menjadi lebih cepat, tepat, dan efisien.
Caranya yaitu menggunakan aplikasi point of sales seperti Posy. Posy bisa membantu kamu untuk mengelola stok, mencatat transaksi, menganalisa penjualan, dan lainnya. Posy juga memiliki fitur report yang akan memperlihatkan laporan penjualan secara real time.
Dengan menggunakan Posy, kamu tidak akan mudah stress dan bisa fokus mengembangkan usaha. Biaya operasional pun jadi lebih hemat. Biar kebayang, langsung aja coba aplikasinya yuk: Aplikasi Posy